Kamis, 16 Juni 2011

ALasan Langit Terlihat biru

Pada dasarnya langit tidak berwarna , namun karena efek dari matahari maka langit pun berubah menjadi kebiruan.Matahari memancarkan gelombang cahaya dengan memancarkan frekuensi tertentu. Bagian dari frekuensi tersebut merupakan frekuensi cahaya tampak yang dapat ditangkap oleh mata manusia, Jika spektrum cahaya matahari yang mengenai mata kita masih terdiri atas seluruh spektrum cahaya tampak, matahari akan terlihat putih dan spektrum cahaya tampak ini akan menyinari atmosfer bumi.
Atmosfer bumi terdiri atas gas-gas yang mengandung bermacam-macam partikel dan unsur. Dua unsur pertama yang terkandung dalam atmosfer bumi adalah oksigen dan nitrogen. Kedua unsur ini sangat efektif untuk manghamburkan spektrum cahaya tampak yang mempunyai frekuensi tinggi atau panjang gelombang yang pendek. Akibatnya, atmosfer bumi dengan mudah menghamburkan spektrum warna biru, ungu, dan nila yang mempunyai frekuensi tinggi. Mata manusia lebih sensitif terhadap warna biru dari pada warna nila dan ungu sehingga langit berwarna biru.
Sementara itu, hanya ada sedikit cahaya tampak dari matahari dengan frekuensi lebih rendah yang dihamburkan oleh atmosfer bumi. Cahaya dengan warna kuning, merah dan jingga memiliki frekuensi yang lebih rendah dibanding dengan warna yang lainnya. Warna tersebut akan menembus atmosfer bumi dan terlihat oleh mata kita. Tetapi, intensitas ketiga warna tersebut tidak sama dan warna kuning lebih mendominasi sehingga matahari terlihat berwarna kuning sampai dengan siang hari. Tampilan cahya matahari yang terlihat oleh mata kita berubah dari waktu ke waktu dan berwarna jingga saat matahari akan terbenam. Mengapa ?
Karena saat matahari berada di horizon (saat terbit dan terbenam), lintasan yang ditempuh cahaya matahari semakin jauh sehingga jumlah kuning yang dihamburkan relatif lebih besar daripada warna jingga. Hal ini mengakibatkan intensitas warna jingga yang sampai di mata kita lebih dominan sehingga matahari terbenam terlihat jingga.

Selasa, 07 Juni 2011

KABAR DARI IBLIS DISAMPAIKAN KEPADA NABI MUHAMMAD SAW

Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal r.a bahwa Ibnu Abbas r.a berkata: “Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”

Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.
Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas r.a berkata: “Pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat tujuh helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.”
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin”
Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT. Sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
“Siapa yang memaksamu?”
“Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata: Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.
Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”

Orang Yang Dibenci Iblis

Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?”
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang alim dan wara’ (loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain.”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang-orang yang sabar.”
“Selanjutnya apa?”
“Orang kaya yang bersyukur.”
“Apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
“Utsman bin Affan?”
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selalu berdzikir terhadap Allah SWT)

Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis

“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
“Jika ia bersedekah?”
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya, yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam–diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak-anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”

Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

Nabi lalu bertanya: “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba.”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri.”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”
Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, dan kita senantiasa dijauhkan dari godaan iblis laknatullah serta diberi keimanan yang kuat oleh Allah SWT. Amin.. amin.. Yaa Robaal ‘Alamin..

TAYANGAN 3D DAPAT MERUSAK MATA

Teknologi tayangan televisi dan film kini memasuki 3 dimensi. Namun dibalik kemajuan teknologi itu, dokter menemukan bahwa tayangan 3D punya dampak ke kesehatan penontonnya.

American Association of Optometrists (asosiasi dokter mata) menyelenggarakan survei online kepada para penonton tayangan 3D. Hasilnya, seperempat dari responden survei mengatakan mata mereka berkunang-kunang, pusing, sakit kepala, sakit mata, dan mual.

Hasil survei juga menyatakan, para penonton yang merasa dampak ini kapok menonton tayangan 3D lagi. Menurut Martin Banks, pakar mata dari  UCLA Berkeley, dampak tayangan 3D ke mata akibat objek tayangan yang 'menipu' mata manusia.

Mata manusia biasanya terpaku dan terus memfokuskan diri pada satu objek saat objek itu mendekat. Tapi tayangan 3D tidak membuat objek mendekat tapi memperlihatkan sederetan objek lain, ini membuat saraf mata bekerja lebih keras untuk fokus.

"Ini yang membuat mata merasa tidak nyaman dan lelah ketika menonton 3D," kata Banks.

Asosiasi Pakar Mata dari Inggris, juga mengeluarkan peringatan terhadap dampak gadget Nintendo 3D ke anak-anak. Menurut Nintendo, mata anak-anak butuh tayangan yang jelas dan tajam untuk perkembangan matanya. Tapi tayangan 3D tidak melakukan hal ini.

"Anak-anak harus beristirahat lima menit setelah memainkan atau menonton tayangan 3D selama sejam," demikian peringatan itu.

Tayangan 3D pertama kali memborbardir konsumen lewat film. Salah satu film 3D tersukses adalah Avatar yang berhasil meraup 237 juta poundsterling untuk versi 3D. Stasion televisi di Inggris, Sky, juga berencana mengudara dengan tayangan 3D yang mengharuskan penonton menggunakan kacamata.
Source: http://www.duniakita.info/2011/01/tayangan-3-dimensi-mempengaruhi.html


sumber : 
http://wahw33d.blogspot.com/2011/01/tayangan-3d-dapat-merusak-mata.html#ixzz1OZPEWVtQ

Kekuatan Maaf Rasulullah SAW

Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke
Madinah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Shalallahu alaihi wa sallam. Segala
persiapan telah matang, persenjataan sudah disandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota
suci tempat Rasulullah tinggal itu. Dengan semangat meluap-luap ia mencari majlis
Rasulullah, langsung didatanginya untuk melaksanakan maksud tujuannya. Tatkala
Tsumamah datang, Umar bin Khattab ra. yang melihat gelagat buruk pada penampilannya
menghadang.
Umar bertanya, “Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang
musyrik?”
Dengan terang-terangan Tsumamah menjawab, “Aku datang ke negeri ini hanya
untuk membunuh Muhammad!”.
Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya. Tsumamah
tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan. Umar
berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid. Setelah
mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid Umar segera melaporkan kejadian ini pada
Rasulullah.
Rasulullah segera keluar menemui orang yang bermaksud membunuhnya itu.
Setibanya di tempat pengikatannya, beliau mengamati wajah Tsumamah baik-baik, kemudian
berkata pada para sahabatnya, “Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya
makan?”.
Para shahabat Rasul yang ada disitu tentu saja kaget dengan pertanyaan Nabi. Umar
yang sejak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk membunuh orang ini seakan tidak
percaya dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah. Maka Umar memberanikan diri
bertanya, “Makanan apa yang anda maksud wahai Rasulullah? Orang ini datang ke sini ingin
membunuh bukan ingin masuk Islam!” Namun Rasulullah tidak menghiraukan sanggahan
Umar. Beliau berkata, “Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali
pengikat orang itu”.
Walaupun merasa heran, Umar mematuhi perintah Rasulullah. Setelah memberi
minum Tsumamah, Rasulullah dengan sopan berkata kepadanya, “Ucapkanlah Laa ilaha illa-
Llah (Tiada ilah selain Allah).” Si musyrik itu menjawab dengan ketus, “Aku tidak akan
mengucapkannya!”. Rasulullah membujuk lagi, “Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain
Allah dan Muhammad itu Rasul Allah.” Namun Tsumamah tetap berkata dengan nada keras,
“Aku tidak akan mengucapkannya!”
Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap orang
yang tak tahu untung itu. Tetapi Rasulullah malah membebaskan dan menyuruhnya pergi.
Tsumamah yang musyrik itu bangkit seolah-olah hendak pulang ke negerinya. Tetapi belum
berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada Rasulullah dengan wajah ramah berseri. Ia
berkata, “Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muahammad Rasul Allah.”
21
Rasulullah tersenyum dan bertanya, “Mengapa engkau tidak mengucapkannya ketika
aku memerintahkan kepadamu?” Tsumamah menjawab, “Aku tidak mengucapkannya ketika
masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang menganggap aku masuk Islam karena
takut kepadamu. Namun setelah engkau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena
mengharap keredhaan Allah Robbul Alamin.”
Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata, “Ketika aku memasuki kota
Madinah, tiada yang lebih kubenci dari Muhammad. Tetapi setelah aku meninggalkan kota
itu, tiada seorang pun di muka bumi yang lebih kucintai selain Muhammad Rasulullah.”
Sahabat………..
Apakah kita pengikut ajaran beliau?
Tetapi sejauh mana kita bisa memaafkan kesalahan orang? Seberapa besar kita
mencintai sesama? kalau tidak, kita perlu menanyakan kembali ikrar kita yang pernah
kita ucapkan sebagai tanda kita pengikut beliau…
Sungguh, beliau adalah contoh yang sempurna sebagai seorang manusia biasa. beliau
adalah Nabi terbesar, beliau juga adalah Suami yang sempurna, Bapak yang sempurna,
pimpinan yang sempurna, teman dan sahabat yang sempurna, tetangga yang
sempurna. maka tidak salah kalau Allah mengatakan bahwa Beliau adalah teladan
yang sempurna.
Semoga Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada beliau, junjungan dan teladan
kita yang oleh Allah telah diciptakan sebagai contoh manusia yang sempurna.
Salam ’alaika ya Rasulullah………

Semoga Bermanfaat…. ^_^

Kamis, 02 Juni 2011

10 PERBEDAAN PEMENANG DAN PECUNDANG

Seorang Sahabat Sedang Tenang Berdiskusi, Satu dari seorang itu Bertanya ..!! 
Apa yang Membedakan Pemenang dan Pecundang ??
Dengan Senyum Teman di sebelahnya pun Menjawab, ''Perhatikan 10 Perbedaan ini, Pasti kau akan Paham'' :  

1. Jika seorang pemenang melakukan kesalahan, ia akan berkata “Saya salah”. Seorang pecundang akan berkata “Ini bukan salah saya”

2. Seorang pemenang percaya bahwa kemenangannya adalah keberuntungan meskipun ia bukan keberuntungan. Seorang pecundang percaya bahwa kekalahannya adalah nasib buruk meskipun itu bukan nasib buruk.

3. Seorang pemenang bekerja lebih keras daripada pecundang dan memiliki lebih banyak waktu. Seorang pecundang selalu ‘terlalu sibuk’; terlalu sibuk dengan kegagalan

4. Seorang pemenang berani melangkah melewati kegagalan. Seorang pecundang hanya berani mengelilinginya

5. Seorang pemenang menunjukkan penyesalannya dengan memperbaiki segalanya dimasa depan. Seorang pecundang mengatakan dirinya menyesal, tetapi kemudian mengulang kembali kesalahannya.

6. Seorang pemenang tahu apa yang harus diperjuangkan dan apa yang harus dikompromikan. Seorang pecundang melakukan kompromi atas apa yang seharusnya tidak dikompromikan dan memperjuangkan apa yang tidak bernilai untuk diperjuangkan.

7. Seorang pemenang akan mengatakan “Saya baik, tapi tidak sebaik yang seharusnya”. Seorang pecundang akan mengatakan “Ya, saya tidak seburuk orang-orang lain”

8. Seorang pemenang akan menghormati orang yang di atasnya dan akan berusaha belajar dari mereka. Seorang pecundang membenci orang-orang yang ada di atasnya dan berusaha mencari kesalahan mereka

9. Seorang pemenang bertanggung jawab lebih dari pekerjaannya. Seorang pecundang akan berkata “Pekerjaan saya hari ini.”

10. Seorang pemenang akan berkata, “Pasti ada jalan lain yang lebih baik untuk mengerjakannya.” Seorang pecundang akan berkata, “Mengapa diubah? Bukankah itu cara yang sudah selalu dilakukan?”

Semoga Bermanfaat..