Senin, 23 Mei 2011

BlackBerry Merusak Kesehatan Mental

BlackBerry Merusak Kesehatan Mental – Lebih dari 4 miliar orang di dunia menggunakan telepon genggam sebagai alat komunikasi mereka. Salah satu telepon genggam yang kini paling banyak dipakai adalah BlackBerry.



Sejak pertama kali diluncurkan ke tengah masyarakat pada 1997, BlackBerry langsung menarik perhatian. Orang-orang berbondong-bondong untuk memilikinya. Para penggunanya terus meng-update berita dengan seri terbaru ponsel ini. Meskipun fitur yang ada pada perangkat ini begitu mengagumkan, efek negatif yang ditimbulkan sama besarnya dengan manfaat yang muncul.


Jacob Franek, koresponden isu-isu kesehatan situs AskMen, mengatakan secara nyata: tidak hanya menimbulkan sakit kepala, BlackBerry mengakibatkan gangguan kesehatan mental. Kok, bisa? Berikut penjelasannya.

1. BlackBerry membuat Anda ketagihan
Sebuah penelitian dari Rutgers University pada tahun 2006 mengemukakan alat komunikasi ini memiliki efek candu. Pemiliknya bisa begitu ketagihan selayaknya pengguna narkoba.

Dengan kemampuan untuk tetap terhubung 24 jam, BlackBerry memicu peningkatan penggunaan internet dan e-mail yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental. Sebenarnya apa yang membuat seseorang menjadi begitu ketagihan? Untuk memahaminya, kita bisa mengaitkannya dengan mesin jackpot di arena judi.

Ketika bermain mesin jackpot, kita berharap bisa menang dan mendapatkan uang. Namun, kemenangan itu muncul hanya sesekali. Akibatnya, kita terus menerus menarik tuas, menunggu dan berharap kemungkinan keluar sebagai pemenang. Inilah yang disebut intermittent reinforcement oleh psikolog BF Skinner.

Dengan pola yang sama, kita tidak pernah melepaskan BlackBerry dari genggaman dengan harapan sms atau e-mail berikut yang sampai mengungkapkan sesuatu yang menarik.

2. BlackBerry mengganggu tidur Anda
Beberapa tahun belakangan, ada sebuah penelitian yang menunjukkan SMS atau chatting sebelum tidur dapat menggangu pola tidur. Bahkan, penelitian Uppsala University di Swedia mengungkapkan radiasi ponsel bisa mengganggu tidur Anda.

Bukan rahasia, kurangnya tidur berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Tidur dengan sehat dan nyaman menjadi begitu sulit jika Anda terus memegang atau meletakkan gadget tersebut di sekitar Anda.

3. BlackBerry menyebabkan kegelisahan
Tak bisa disangkal gadget ini memenuhi semua kebutuhan komunikasi Anda. Namun, perangkat yang sama juga menyebabkan kecanduan dan meningkatkan gangguan tidur. Terlebih lagi jika Anda mengandalkan alat ini sebagai “teman kerja”.

Kembali pada 2007, peneliti dari MIT’s Sloan School of Management mengungkapkan temuan-temuan mereka akan penggunaan BlackBerry di tempat kerja. Ternyata perangkat ini memiliki dampak yang besar pada pekerjaan. Ia mempengaruhi pencapaian kerja, juga mengisi waktu luang. Apalagi jika BlackBerry menjadi pusat komunikasi di lingkungan kerja. Penugasan, jadwal pertemuan, dan segala informasi mengenai pekerjaan disampaikan melalui smartphones ini.

Akibatnya, pola komunikasi yang konstan pada perangkat ini pun akan terbentuk. Tak pelak lagi, Anda pun jadi begitu tergantung kepada BlackBerry. Kemudian timbul kesan tidak bisa hidup tanpanya. Inilah yang akan menyebabkan stres di kemudian hari.

4. BlackBerry meningkatkan kerusakan otak
Radiasi ponsel berpotensial terhadap gangguan kesehatan manusia, mulai dari tumor otak hingga insomnia. Jadi gunakan BlackBerry Anda dengan bijak untuk menghindari dampak-dampak negatif ini.

Sabtu, 14 Mei 2011

BAHAYA! Mandi Air Panas Bisa Bikin Gagal Jantung


INILAH.COM, Tokyo - Berendam di air panas 
saat cuaca dingin memang nyaman. Berdasar 
studi terbaru, kebiasaan ini bisa berujung fatal. 
Gagal jantung mengintai pemilik kebiasaan ini.

Studi tim peneliti yang dipimpim Chika 
Nishiyama dari Kyoto Prefectural University of 
Medicine School of Nursing ini mengungkapkan, 
kasus gagal jantung saat mandi meningkat 10 
kali lipat di musim dingin dibandingkan musim 
panas.

Fakta ini penting bagi masyarakat Jepang, 
mengingat sebagian besar penduduknya senang 
mandi air panas selama berjam-jam guna 
menenangkan diri setelah sibuk beraktifitas.


Di Jepang, banyak orang berlama-lama mandi air 
panas karena rumah tradisional Jepang tak 
tertutup dengan baik layaknya rumah di Barat. 
"Selain itu, alat pemanas yang ada jarang 
digunakan," papar Nishiyama. Seperti dikutip 
Straits Times.

Nishiyama dan tim menggunakan data 11.000 
kasus gagal jantung 2005-2007 di prefektur 
Osaka barat sebagai dasar studi. Berdasarkan 
data itu, 22% kasus terjadi dalam keadaan tidur 
dan 9% saat sedang mandi. Sekitar 3% 
mengalami gagal jantung saat beraktivitas kerja 
dan 0,5% saat sedang berolahraga.Diketahui, 
sebanyak 54 kasus gagal jantung pada 10 juta 
orang terjadi saat sedang berendam. Kemudian, 
10 kasus dari 10 juta orang terjadi saat 
berolahraga.


http://id.berita.yahoo.com/bahaya-mandi-air-